Jumat, 12 Oktober 2012

Mencari Sampai Mendapatkan

Yakinkan aku bhwa sinar matahari itu akan hadir setelah kabut berlaluaku tengah berjalan ditengah kabut
gelap..Kelam..Suram..Aku percaya pada satu titik didepanku..Hanya setitik namun cukup menguatkan keyakinanku..saat itu

Aku yang hampir buta..Terus berjalan..Terkadang berlari, namun juga berhenti..Titik itu, bagaikan temaram sinar bulan..Hanya redup, namun memberi ketenangan..

Aku mencoba bangun lagi..Kini aku berjalan karena merasa lelah berlari..


Sampai akhirnya aku sampai tp aku tk dpt meraihnyaaku menyesal, telah menyerah dulu dan berlama lama ..Karna titik itu sudah redup ditengah perjalananku meraihnya.

Aku menyesal, sebelumnya,titik itu telah menungguku dengan sinar indahnya, tp aku terlalu lemah untuk melawan ketidakmampuanku..

Aku tak kan berhenti dan menyesali hilangx sinar itu.Aku akan mencari lagi..Terus mencari hingga mendapatkannya!

Satu Hari Dalam Hidupku Part 3


Tettt…tetttttt. . teeeeeeeeeeeeeeettttttt. . Bel pulang sekolah berbunyi. Semua siswa di SMA 52 Bandung keluar dari kelas mereka masing-masing dengan cepatnya. Waktu pulang memang menjadi waktu yang paling ditunggu-tunggu anak sekolah. Banyak dari mereka yang sudah tak sabar merebahkan badan di ranjang mereka masing-masing. Ada juga yang sudah tak bisa menahan bunyi perut yang sudah menagih jatah makan. Sesampaiku di rumah, aku langsung menuju kamar untuk mengganti seragamku. “ Afi, lekas ke meja makan, ini makan siangnya sudah bunda siapkan” kata bunda padaku. “ Oke bun, Afi cuci muka dulu yah. . “ balasku. Saat aku keluar, sudah ada ayah dan bunda di meja makan, kami bertiga kemudian langsung menyantap menu makan siang kali ini. Bunda sudah memasak banyak siang ini,diantaranya  ada ayam goreng, tumis kangkung, dan perkedel kentang. Hmm sungguh berlebih untuk keluarga kecil kami. Aku ditakdirkan menjadi anak tunggal dari ayah dan bunda. Keluargaku bisa dibilang berkecukupan untuk hal materi, tetapi bunda mengalami penyakit tumor di rahimnya yang membuat ia tidak bisa mempunyai anak lagi, walaupun sudah dioperasi. Keluargaku sangatlah bahagia, sehari-hari aku dan ayah bunda selalu mempunyai waktu khusus untuk berkumpul, sekedar berbincang atau berdiskusi. Suasana harmonis selalu kami pupuk. “ Ayah, bunda. .  aku ke kamar dulu ya” kataku setelah selesai menyantap makan siangku. “ Iya sayang…” kata ayah sambil tersenyum.
          Lelah sekali. Hari ini aku benar-benar lelah. Baru saja kunaiki ranjang tidurku, HP-ku berbunyi. Oh Kak Tama rupanya. Entahlah aku tak mengerti benar mengapa belakangan ini Kak Tama sering mengirimiku pesan singkat. Aku pun membalas pesan Kak Tama dengan senang hati. Siapapun orangnya tak akan menyia-nyiakan kesempatan dekat dengan orang sesempurna Kak Tama. Tak lama kemudian, HPku berbunyi lagi. Sebuah nomer asing mengirimiku pesan . .  “ Afi bolehkah kutagih janjiku sekarang?”
Aku mengerjapkan mata dan menutup mulutku yang langsung menganga begitu tahu siapa pemgirim pesan itu. Dia adalah Pandu. Ternyata laki-laki itu benar-benar menagih janjinya.
