Kamis, 03 Desember 2015

MAKALAH DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN “Peran Surat Kabar Dalam Pembangunan Pertanian” disusun oleh Astri Ekaputri



 
BAB I
PENDAHULUAN
            Perkembangan teknologi dewasa ini memberikan dampak yang luas bagi masyarakat baik dampak positif maupun dampak negatif. Masyarakat bisa dengan mudah memperoleh serta mencari informasi yang mereka butuhkan baik dari media cetak maupun media elektronik. Masyarakat dapat ikut serta berpartisipasi atau menjadi sumber berita, karena saat ini negara pun menjamin kebebasan masyarakat dalam terpenuhinya hak dasar masyarakat dalam kemerdekaan menyampaikan pikiran, baik lisan maupun tulisan, serta kemerdekaan dalam memperoleh informasi. Salah satu media cetak yang dikenal masyarakat yaitu surat kabar.
            Surat kabar mempunyai dampak yang luas dalam komunikasi massa, dikarenakan dampak yang meluas bagi para pembacanya. Menurut Jay Black dan Frederick C Whitney dalam anonym (2014) “Komunikasi massa adalah sebuah proses pesan yang diproduksi secara massal atau tidak sedikit, itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas”. Menurut Joseph R. Dominick dalam Anonym (2014) “Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar”.
            Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta lingkungannya. Proses produksi pertanian yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang ramah terhadap lingkungan (Kasumbogo, 1997).
            Berkaitan dengan hal itu, surat kabar dirasa dapat menjadi salah satu media pemberi informasi yang dapat mendukung terjadinya pertanian berkelanjutan. Surat kabar dapat menjadi penyalur informasi mengenai inovasi teknologi pertanian mencakup perubahan perilaku petani, perubahan proses budidaya hingga pemasaran pertanian, konservasi lahan, pengendalian hama terpadu, sistem rotasi tanam, pertanian organik, dan lain sebagainya.

BAB II
ISI
            Pertanian berkelanjutan merupakan pengelolaan sumber daya alam serta perubahan teknologi dan kelembagaan sedemikian rupa untuk menjamin pemenuhan dan pemuasan kebutuhan manusia secara berkelanjutan bagi generasi sekarang dan mendatang (Food and Agriculture Organization 1989). Paradigma pembangunan pertanian berkelanjutan dapat menjadi solusi alternatif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat tanpa mengabaikan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan. Pembangunan pertanian, kehutanan, dan perikanan harus mampu mengkonservasi tanah, air, tanaman dan hewan, tidak merusak lingkungan, serta secara teknis tepat guna, secara ekonomi layak, dan secara sosial dapat diterima.
            Pembangunan pertanian berkelanjutan memiliki tiga tujuan (Sanim 2006), yaitu tujuan ekonomi (efisiensi dan pertumbuhan), tujuan sosial (kepemilikan / keadilan), dan tujuan ekologi (kelestarian sumber daya alam dan lingkungan). Pembangunan pertanian berkelanjutan dapat terwujud bila tiga tujuan pembangunan tersebut tercapai. Efisiensi dan pertumbuhan sektor pertanian dapat dipacu melalui pertumbuhan produksi dan pendapatan petani, pembentukan modal, dan peningkatan daya saing. Pemerataan kepemilikan sumber daya dapat ditempuh melalui kebijakan reformasi agraria (land reform) serta meningkatkan akses dan kontrol masyarakat petani ke sumber daya pertanian, modal, teknologi, kesejahteraan sosial, dan ketenteraman. Kelestarian sumber daya pertanian dan lingkungan dapat diwujudkan dengan mengembangkan sistem usaha tani ramah lingkungan, memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan, mengurangi dampak negatif eksternal, serta mendorong dampak positif eksternal dalam proses pembangunan (Saptana dan Anshari,2007).
            Keberhasilan pembangunan pertanian berkelanjutan ditentukan oleh pelaksanaan revitalisasi pertanian. Krisnamurthi (2006) mengemukakan, revitalisasi pertanian memiliki tiga pengertian. Pertama, sebagai kesadaran akan pentingnya pertanian bagi kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia, kedua, sebagai bentuk rumusan harapan masa depan tentang kondisi pertanian, serta ketiga, sebagai kebijakan dan strategi besar melakukan revitalisasi itu sendiri.
            Berkaitan dengan hal tersebut, surat kabar memiliki peranan tersendiri di dalam mewujudkan revitalisasi pertanian. Poin pertama yaitu untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya pertanian bagi kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia. Surat kabar memiliki peranan yaitu sebagai penyebar informasi mengenai pertanian. Masyarakat dapat mengetahui kondisi pertanian yang ada di Indonesia, misalnya isu pertanian yang baru saja terjadi, jumlah impor dan ekspor komoditas pertanian, teknologi baru di bidang pertanian, atau kondisi perekonomian petani di Indonesia. Adanya publikasi atau penyebaran pesan yang intensif berkelanjutan dapat membuat masyarakat menyadari pentingnya pertanian bagi kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia. Salah satu karakteristik yang dimiliki oleh surat kabar yaitu periodesitas. Maksudnya adalah surat kabar memiliki keteraturan terbit. Surat kabar dapat terbit dua kali sehari, satu kali sehari, mingguan, atau bulanan, disesuaikan dengan jenis surat kabar dan kebijakan perusahaan surat kabar yang ada.
            Periodesitas yang dimiliki surat kabar dapat memberikan dampak perubahan sikap pada khalayak terhadap informasi yang mereka peroleh. Adanya informasi yang diperoleh khalayak cepat atau lambat dapat mempengaruhi sikap individunya. Perubahan sikap tersebut meliputi perubahan aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek behavioral (Regina,2011).
            Dengan membaca surat kabar dengan topik yang sama berulang-ulang dapat mempengaruhi dan membentuk paham bagi individu sesuai dengan informasi yang disajikan. Surat kabar memuat informasi yang faktual sehingga menimbulkan daya tarik bagi pembaca untuk mencari tahu lebih banyak mengenai hal yang diberitakan. Poin yang kedua yaitu bentuk rumusan harapan masa depan tentang kondisi pertanian pun dapat tercapai. Masyarakat mulai terbiasa untuk menganalisis setiap fakta yang disajikan dalam surat kabar. Berhubungan dengan pembangunan pertanian, masyarakat dapat mengkaji lebih dalam mengenai masalah yang ada dalam pertanian, bagaimana sistem pertanian organik yang seharusnya dilakukan, serta pengembangan teknologi pertanian yang ada. Masyarakat mulai berpikir ke depan untuk merumuskan strategi yang harus dilakukan untuk mencapai kondisi pertanian yang berkelanjutan. Surat kabar bersifat universal, artinya menyajikan pesan yang beragam dan dapat diakses secara umum. Hal ini dapat menambah pengetahuan masyarakat di berbagai bidang misalnya mengenai kondisi sosial, ekonomi, politik, dan budaya di Indonesia yang dapat dikaitkan dengan pembangunan pertanian berkelanjutan. Dengan pengetahuan yang luas, masyarakat semakin yakin bahwa pertanian merupakan sektor yang penting bagi kehidupan bagsa serta dapat tercipta semangat dalam diri masyarakat untuk membangun pertanian di masa yang akan datang.
            Dengan adanya pemahaman dan perubahan sikap individu akibat membaca surat kabar, dapat muncul keinginan untuk menyebarkannya kepada orang lain. Keuntungan surat kabar yaitu terdokumentasi mendukung perannya dalam menyebarkan informasi. Masyarakat dapat tergerak untuk menyebarkan informasi yang diyakininya benar sehingga dapat meyakinkan orang lain. Hal inilah yang nantinya mampu membentuk gagasan kebijakan dan strategi baru dalam melakukan revitalisasi. Semakin banyaknya masyarakat yang menyadari pentingnya pertanian bagi kehidupan bangsa maka semakin banyak ide yang terrumuskan dan kesempatan untuk mewujudkan berbagai strategi besar pertanian berkelanjutan semakin mungkin dilakukan.
 
BAB III
PENUTUP
            Peran media massa dalam hal ini surat kabar mengenai pembangunan pertanian telah menghasilkan kesimpulan bahwa surat kabar memiliki beberapa karakteristik yaitu publisitas, periodesitas, universalitas, aktualitas, terdokumentasi, dan faktualitas. Surat kabar mampu memainkan peranan yang penting dalam ikut menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pertanian berkelanjutan.
            Dengan demikian, pemuatan berita dalam surat kabar yang berisi tentang pembangunan pertanian di Indonesia sangatlah penting. Adanya informasi-informasi yang terdapat pada surat kabar memberikan dampak positif bagi masyarakat umum yaitu lebih mengerti kondisi dan permasalahan dalam bidang pertanian sehingga nantinya dapat tergerak untuk mengatasi kesulitan yang dialami oleh petani. Semakin banyak pemberitaan yang berhubungan dengan pertanian di surat kabar maka akan semakin banyak pula informasi yang diperoleh masyarakat. Untuk meningkatkan peran surat kabar dalam pembangunan pertanian sebaiknya perlu adanya kordinasi dan partisispasi berbagai pihak misalnya masyarakat, pemerintah, dan mahasiswa. Budaya membaca perlu dibudayakan sejak dini agar membaca menjadi kebiasaan dan surat kabar dapat menjadi media yang dipercaya oleh masyarakat untuk mencari berbagai informasi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2014. Surat Kabar Sebagai Media Komunikasi Massa <http : // elib. unikom. ac. id / files / disk1 / 459/ jbptunikompp-gdl-budiyanton 22917-5-unikom_b-i.pdf > . Diakses pada 1 Desember 2015.

Food and Agriculture Organization. 1989. World The State of Food and Agriculture. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome, Italy.

Kasumbogo, Untung. 1997. Peranan Pertanian Organik Dalam Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan. Makalah yang Dibawakan Dalam Seminar Nasional Pertanian Organik.

Krisnamurthi, B. 2006. Revitalisasi Pertanian: Sebuah konsekuensi sejarah dan tuntutan masa depan. Dalam Revitalisasi Pertanian dan Dialog Peradaban. Penerbit Buku Kompas, Jakarta.

Regina, Agustin. 2011. Peranan Dan Pengaruh Surat Kabar Terhadap Perkembangan Informasi Masyarakat. Institut Pertanian Bogor Press, Bogor.

Sanim, B. 2006. Analisis Ekonomi Lingkungan dan Audit Lingkungan. Makalah disampaikan pada Pelatihan Dosen Perguruan Tinggi Negeri Se-Jawa dan Bali dalam Bidang Audit Lingkungan, Bogor, 11−20 September 2006.

Saptana dan Ashari. 2007. Pembangunan pertanian berkelanjutan melalui kemitraan usaha. Jurnal Litbang Pertanian, 26(IV) : 1-8.


3 komentar:

  1. ntaps, kunjungan balik yo ke www.agustyar.com

    BalasHapus
  2. Tinggal jejak http://www.lisubisnis.com/2016/12/sukses-bisnisnya-berkah-hidupnya.html

    BalasHapus
  3. Saling berkunjung http://www.lisubisnis.com/2016/12/sukses-bisnisnya-berkah-hidupnya.html

    BalasHapus

silakan berkomentar :)