Kesadaran
adalah matahari
Kesabaran
adalah bumi
Keberanian
menjadi Cakrawala
Dan
Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata
-WS
Rendra-[1]
Peradaban,
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “kemajuan (kecerdasan, kebudayaan)
lahir batin”, atau “hal-hal yang menyangkut sopan santun dan kemajuan
kebudayaan suatu bangsa. Jadi peradaban adalah kemajuan suatu bangsa dalam
berbagai aspek kehidupannya baik dalam aspek moral, kemajuan berpikir, agama,
ilmu pengetahuan maupun teknologi. Dengan demikian peradaban suatu bangsa tidak
dipisahkan dari nilai-nilai moral. Bangsa yang berperadaban adalah bangsa yang
bermoral. Di antara nilai-nilai moral yang paling penting
adalah integritas. Integritas bisa diartikan sebagai suatu konsep yang menunjuk
konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Dalam etika,
integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan
seseorang.
Mahasiswa
merupakan generasi muda calon pemimpin bangsa. Peran mahasiswa sangat penting
di dalam membangun peradaban bangsa.
Mahasiswa dididik agar menjadi insan
cendekia yang memiliki integritas serta mau dan mampu untuk berkontribusi bagi
masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Menilik puisi WS Rendra di atas, kita
dapat mengintrepretasikan isinya dan mengambil pelajaran, dimana ketika kita
sebagai mahasiswa ingin berperan menyongsong peradaban, maka terdapat beberapa
hal yang harus kita miliki dan hayati, yaitu kesadaran. Mulailah peradaban itu dari
hal kecil yaitu luruskan niat dan sadari hakikat menuntut ilmu. Mahasiswa sudah
semestinya memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menuntut ilmu serta
paham apa itu hakikat menuntut ilmu. Ketika seseorang menuntut ilmu dengan niat
yang benar yaitu untuk berbagi dan berkontribusi, maka tidak ada alasan untuk
seseorang tersebut malas belajar. Ketika telah tercipta kesadaran dari diri
sendiri tentang pentingnya menuntut ilmu maka hati kita akan tergerak
sendirinya untuk terus mencari dan menggali potensi yang ada pada diri kita.
Mahasiswa seharusnya tidak hanya memiliki kesadaran dalam mengerjakan tugasnya
sebagai mahasiswa dimana pelajaran merupakan prioritas utama, namun juga juga
harus memiliki kesadaran untuk peduli dan peka terhadap kondisi sosial baik di
kampus atau masyarakat secara umum. Hal penting yang kedua adalah kesabaran. Kesabaran
bukanlah hal yang mudah. Kesadaran dan kesabaran merupakan hal yang berkaitan
satu sama lain, ketika kita peka terhadap lingkungan (pribadi, teman dan
masyarakat) namun tidak dibarengi dengan kesabaran, maka tidak akan tercipta
hal yang baik. Diperlukan kesabaran di dalam menjalani peran kita sebagai
mahasiswa. Semua hal baik tentu tidak berjalan dengan mudah, perlu proses di
dalamnya. Salah satu contoh kesabaran yaitu ketika mengerjakan tugas. Banyak
dari mahasiswa yang mudah menyerah, frustasi dan stress ketika mendapat banyak
tugas. Hal seperti ini tidak seharusnya terjadi. Bagaimana bisa kita sebagai
mahasiswa menjadi agen yang membangun peradaban bangsa jika terhadap sedikit
tekanan saja kita sudah kalah? Terlalu banyak tekanan yang menunggu kita di
kehidupan mendatang, untuk itu adanya iman dan takwa yang baik sangat penting
adanya. Selain itu di dalam menjalankan perannya sebagai mahasiswa tentunya
akan dihadapi berbagai ujian dan tantangan, hal tersebut harus diterima dengan
lapang dada dan penuh kesabaran.
Selanjutnya
yaitu keberanian. Ketika mahasiswa telah memiliki kesadaran yang tinggi akan
perannya sebagai agen perubahan, serta memiliki kesabaran di dalam menjalani
prosesnya, kurang satu hal yaitu keberanian. Berani untuk bersuara,
mengkritisi, memformulasikan solusi , dan menentang yang tidak sesuai dengan
yang semestinya. Banyak dari mahasiswa yang cerdas dan potensial serta sabar
namun kurang memiliki keberanian untuk menyatakan hal yang semestinya
dinyatakan dan menentang yang semestinya di tentang. Tidak ada alasan untuk
takut ketika diri anda benar, oleh karena itu sebagai mahasiswa yang akan
menyongsong peradaban bangsa kita harus memiliki keberanian untuk menunjukkan
eksistensi sebagai mahasiswa yang memiliki integritas dan berbudi pekerti luhur.
Dan yang terakhir adalah perjuangan. ‘Berjuang
tak sesederhana itu’ , banyak mahasiswa yang mengatakan hal tersebut ketika
dituntut komitmennya. Hal tersebut memang benar, namun mahasiswa adalah seorang
pejuang, dimana seharusnya tidak mengenal kata lelah dan menyerah. Ketika pilar
bangsa ini yaitu generasi mudanya bermental tangguh, bermoral, dan memiliki
kompetensi yang baik, maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang beradab. Jadi
dapat disimpulkan bahwa perubahan yang baik harus dimulai dari memperbaiki diri
kita sendiri, kemudian ditularkan kepada orang lain. Terus tingkatkan kapasitas
diri kita sebagai mahasiswa kemudian seiring tularkan kebiasaan baik kita
kepada orang lain. Mulailah menjadi orang yang memiliki integritas dimana
setiap perkataannya dituangkan dalam perlakuan yang sesuai dengan nilai dan
moral. Mahasiswa memang pandai berbicara namun tidak semua mau berjuang untuk
merealisasikan perkataannya. Demikianlah keadaan dan peran mahasiswa. Kiprah
mahasiswa memang sangat didambakan dalam mengukir peradaban bangsa ini. Peranan
mereka sangat didambakan oleh masyarakat sebagai pionir perubahan ke arah yang
lebih baik. Semoga saya, anda, dan kita semua dapat menjadi salah satu
mahasiswa yang berperan nyata dalam membangun peradaban bangsa. Aamiin.
[1] http://ermandompu.blogspot.com/2013/07/transformasi-gerakan-mahasiswa-dalam.html
Diakses pada Selasa, 2 Juni 2015 pukul 09.12 WIB.
Suakes selalu untuk menjadi mahasiswa agent of change yang memiliki integritas sebagai modal untuk membangun Indonesia yang berketuhanan, berkemanusiaan, bersatu, bermusyawarah dan berkeadilan. Salam sukses....
BalasHapusAlumni SDN 02 Cakranegara Mataram
-Muhammad Rijaldy Alwy-